December6 , 2023

    BERBALIK DAN MENJADI TELADAN

    Related

    SIVITAS AKADEMIKA UNTUK PERDAMAIAN DUNIA

    Mikha 4: 6 - 13 “Dan engkau, hai Menara Kawanan...

    CAHAYA DI TENGAH KEGELAPAN: MERENUNG MASA DEPAN

    Mikha 4: 1 – 5 “Tetapi mereka masing-masing akan duduk...

    KESIAGAAN DALAM KEGELAPAN

    Markus 13: 24 – 37 “Apa yang Kukatakan kepada kamu,...

    HIDUP DALAM KEADILAN, INTEGRITAS, DAN KASIH ALLAH

    Mikha 2: 1 – 13 “Raja mereka akan berjalan terus...

    KEBANGKITAN, HARAPAN, DAN PERDAMAIAN

    Zakharia 14: 1 – 9 “Maka TUHAN akan menjadi Raja...

    Share

    Maleakhi 1:6-2:9

    “Sekarang, cobalah lunakkan hati Allah, supaya Ia mengasihani kita! Oleh tanganmulah hal itu terjadi. Mungkinkah Ia akan menyambut seorang dari antaramu dengan baik? Firman TUHAN semesta alam” (Maleakhi 1: 9)

    Sesungguhnya Allah tidak menginginkan kematian orang berdosa. Allah justru menghendaki agar mereka hidup. Bahkan, Injil menyaksikan bahwa Yesus Kristus datang untuk memberikan hidup yang berkelimpahan; hidup yang penuh berkat. Hanya saja, manusia perlu menyadari kesalahannya, bertobat, dan memperbarui dirinya terus-menerus, agar sungguh-sungguh menjadi ciptaan yang baru, yang sesuai dengan maksud Allah.

    Supaya manusia menyadari kesalahan, bertobat, dan membangun hidup yang lebih baik, terkadang Tuhan menggunakan teguran yang keras. Hal itu bisa kita baca dari teguran Tuhan untuk para imam. Mereka mengakali persembahan. Bukan domba yang baik, yang sesuai dengan aturan perihal persembahan kurban, tetapi mereka justru memberikan domba yang cacat. Bukan karena yang baik tidak ada, tetapi memang karena mereka berlaku licik. Mereka melakukan manipulasi demi keuntungan pribadi. Karena itu, mereka ditegur dengan keras. Mereka akan dipermalukan; berkat mereka diubah menjadi kutuk. Mereka menjadi hina dan rendah, akibat dari perbuatan salah yang mereka lakukan dengan sadar.

    Sahabat, teguran keras yang diberikan kepada para imam memperlihatkan bahwa Allah memang membenci dosa. Namun, di balik teguran itu, Allah sesungguhnya memanggil mereka untuk bertobat, supaya hati Allah melunak kepada mereka. Hal yang sama juga berlaku untuk kita. Kesalahan dan dosa kepada Allah memang manusiawi. Namun, di dalam Kristus, sang Imam Besar kita, ia mengaruniakan pengampunan dan menyediakan jalan baru. Dengan menapakinya kita akan menjadi teladan. (HAP)

    Refleksi: Tak penting seberapa buruk masa lalu. Yang penting adalah transformasi hidup di masa kini. Jadilah teladan!

    spot_img
    Previous articleLAWAN PENIPUAN
    Next articlePENGAJAR YANG RENDAH HATI