Yoel 3:9-21
Maka kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, adalah Allahmu, yang diam di Sion, gunung-Ku yang kudus. Dan Yerusalem akan menjadi kudus, dan orang-orang luar tidak akan melintasinya lagi. (Yoel 3:17)
Dalam perikop ini diceriterakan bahwa bangsa-bangsa agar bersiap utuk berperang. Di lembah Yosafat mereka akan dikumpulkan, lembah ini akan menjadi lembah penentuan karena Allah akan menyatakan penghakiman-Nya. Langit dan bumi akan bergoncang mendengar suara Tuhan mengaum dari Sion.
Pemilahan terjadi, orang-orang yang menentang Allah dan firman-Nya akan mempertanggungjawabkan perbuatannya. Hukuman kepada bangsa-bangsa yang melawan Tuhan tidak bisa dielakkan. Mesir dan Edom akan dihukum karena kekerasan mereka terhadap keturunan Yehuda. Tetapi Allah tetaplah Allah yang mengasihi umat-Nya. Berkat Allah dinyatakan dengan Allah sendiri akan tinggal di Yerusalem di antara umat-Nya. Hal ini menunjukkan kasih Allah terhadap umat-Nya. Orang yang berseru-seru kepada Tuhan akan dibebaskan dari hukuman dan mereka akan bersama-sama dengan Allah tinggal di Yerusalem. Sebaliknya orang yang mengeraskan hati, tidak mau bertobat akan menghadapi murka Allah dan akan dihukum, Mereka akan mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Kita diingatkan soal pilihan yang disediakan. Apakah akan berdamai dengan Tuhan, menerima salib Kristus sebagai satu-satunya jalan yang mendamaikan kita dengan Tuhan atau tetap tidak mengakuinya dan menerima hukuman sebagai konsekuensi karena menolak-Nya ? Ketika kita sudah dibaptis dan mengaku percaya apakah kita juga mempertanggungjawabkan baptisan kita dengan tunduk kepada perintah-Nya serta taat dan tetap setia kepada-Nya ? Berdamai dengan Tuhan berarti kita mempunyai hubungan secara pribadi dengan-Nya. (ADP)
Refleksi : Jangan terlambat, berdamailah dengan Tuhan dan menerima anugerah keselamatan yang sudah disediakan-Nya bagi kita