December6 , 2023

    Generasi Unggul Majukan Bangsa Menuju Indonesia Emas

    Related

    SIVITAS AKADEMIKA UNTUK PERDAMAIAN DUNIA

    Mikha 4: 6 - 13 “Dan engkau, hai Menara Kawanan...

    CAHAYA DI TENGAH KEGELAPAN: MERENUNG MASA DEPAN

    Mikha 4: 1 – 5 “Tetapi mereka masing-masing akan duduk...

    KESIAGAAN DALAM KEGELAPAN

    Markus 13: 24 – 37 “Apa yang Kukatakan kepada kamu,...

    HIDUP DALAM KEADILAN, INTEGRITAS, DAN KASIH ALLAH

    Mikha 2: 1 – 13 “Raja mereka akan berjalan terus...

    KEBANGKITAN, HARAPAN, DAN PERDAMAIAN

    Zakharia 14: 1 – 9 “Maka TUHAN akan menjadi Raja...

    Share

    Hariman A. Pattianakotta

    Alunan angklung berpadu harmonis, membahana dengan indah di ruang auditorum Universitas Kristen Maranatha, mengawali kuliah umum dan seminar nasional.

    Kuliah umum dan seminar nasional ini bertajuk Generasi Unggul Majukan Bangsa Menuju Indonesia Emas, menghadirkan Prof. Yasonna Hamonangan Laoly, S.H.M.Sc.Ph.D. Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia, sebagai pembicara.

    Secara personal, Prof. Yasonna adalah sosok inspiratif. Ia bukan hanya seorang akademisi yang sampai pada jenjang tertinggi jabatan akademik. Ia juga seorang politisi dan eksekutif yang mumpuni. Yang luar biasa, Laoly datang bukan dari keluarga yang berpunya. Ia bukan anak kota. Ia seorang anak kolong dan orang kampung yang berani meraih mimpi.

    Pengalaman menarik dan inspiratif tersebut menggugah dan sekaligus mengamanatkan panggilan suci untuk mempersiapkan generasi muda yang unggul.

    Dalam pemaparannya, Laoly menyebutkan tiga keutamaan yang harus dimiliki oleh generasi unggul. Pertama, kecerdasan intelektual. Generasi unggul harus smart, kreatif, dan inovatif. Karena itu, orang muda harus terus belajar. Belajar adalah proses seumur hidup. Belajar bukan hanya untuk mengisi otak, tetapi juga belajar menghidupi love, cinta.

    Kedua, generasi unggul harus mempunyai energi dan gairah untuk terus bekerja. Orang sukses dan orang gagal dibedakan oleh cara pandang merespons kegagalan. Orang sukses gagal, jatuh, tetapi ia bangkit dan berusaha lagi. Sementara orang gagal hanya meratapi kegagalan, begitu tuturnya.

    Mengutip Soekarno, Laoly mengajak generasi muda yang hadir dan mahasiswa UK. Maranatha untuk menggantungkan cita-cita setinggi langit, supaya kalau jatuh, engkau jatuh di antara bintang-bintang. Namun, kita harus menjemput cita-cita itu. Kita harus bekerja. Kita tidak boleh menyerah.

    Keutamaan yang ketiga dari generasi unggul adalah integritas. Orang yang smart, pekerja keras, jika tidak memiliki integritas, akan menjadi penghancur masa kini dan masa depan bangsa. Karena itu pendidikan harus menghasilkan orang-orang yang berintegritas, sebab itulah yang dibutuhkan oleh masyarakat, negara dan bangsa.

    Senada dengan Laoly, Prof. Sri Widiyantoro, Rektor UK. Maranatha, dalam sambutannya menegaskan bahwa Universitas Kristen Maranatha sangat peduli dan concern untuk pembangunan karakter berdasarkan core values ICE, Integrity, Care, dan Excellence. Sebab, hard skill saja tidak cukup untuk mencetak manusia unggul. Soft skill, karakter sangat dibutuhkan untuk membangun manusia unggul yang akan berkontribusi mewujudkan Indonesia emas.

    Tugas Bersama

    Mencetak generasi unggul demi Indonesia emas adalah tugas panggilan bersama. Perguruan tinggi seperti Universitas Kristen Maranatha dan lembaga agama seperti gereja harus mengambil bagian dalam orkestrasi membentuk dan menghasilkan manusia Indonesia yang unggul.

    Hanya dengan sumber daya manusia yang unggul, Indonesia dapat tumbuh menjadi top five negara yang maju secara ekonomi dan stabil secara politik.

    Karena itu, bonus demografi yang dimiliki harus dikelola dengan baik. Bonus demografi itu seperti dua mata pisau. Ia akan bermanfaat untuk kemajuan bangsa bila bonus demografi itu dididik dan dipersiapkan dengan baik oleh semua elemen bangsa. Jika tidak, bonus demografi itu akan menjadi mata pisau yang melukai diri kita sendiri. Kriminalitas dan kejahatan akan merajalela dan menghancurkan kita sebagai bangsa, bila kita tidak serius membina dan mendidik generasi muda yang akan membawa Indonesia ke masa depan.

    Mengelola Tantangan Menjemput Masa Depan

    Laoly juga mengingatkan supaya proses pembangunan yang sudah diletakkan oleh Presiden Joko Widodo ini perlu dilanjutkan.

    Karena itu, stabilitas politik harus terus dijaga. Indonesia harus cermat memilih dan menetapkan pemimpin yang efektif membawa transformasi bagi negara dan bangsa. Indonesia ini negara besar.

    Indonesia tidak hanya kaya sumber daya alamnya. Indonesia juga merupakan negara yang bhineka dari sisi kultural dan agama. Pluralitas Indonesia harus dijaga dan dirawat sebagai sebuah karunia dari Tuhan. Primordialisme harus kita kikis, dan Pancasila harus dijaga dan dihidupi.

    Pancasila merupakan pilihan cerdas para pendiri bangsa yang mempersatukan Indonesia. Saya mengingat apa yang dikatakan oleh Soekarno, bukan kecanggihan senjata dan banyaknya tentara yang akan menjaga kesatuan dan kebesaran Indonesia, tetapi Pancasila. Inilah warisan genius yang merekatkan kita sebagai bangsa yang bhineka.

    Dengan dasar dan semangat Pancasila itu, Laoly mengajak Universitas Kristen Maranatha dan gereja-gereja, untuk bergandeng tangan, bersama anak-anak bangsa mempersiapkan generasi unggul untuk menjemput Indonesia emas.

    Kita semua memang harus berpadu. Berbagai potensi harus disinergikan, supaya kita bisa menghasilkan harmoni yang indah, seperti angklung yang mengalun merdu dan apik di awal seminar nasional ini, karena berbagai nada yang diorkestrasi dalam irama dan nada-nada indah berpadu.

    Indonesia bisa!

    (Pendeta Universitas Universitas Kristen Maranatha)

    spot_img