Daniel 6:1-28
“Allahku telah mengutus malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-apakan aku, karena ternyata aku tak bersalah di hadapan-Nya; tetapi juga terhadap tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan.”.” (Daniel 6:23)
Tidak banyak orang yang berani berbeda dengan orang lain karena taat pada ketentuan, apalagi dalam situasi di bawah ancaman. Orang-orang bersedia taat di tengah situasi yang baik dengan fasilitas mendukung, tapi akan cenderung tidak taat jika situasinya tidak baik, penuh ancaman dan beresiko. Kebanyakan orang akan berusaha mencari aman dengan melakukan tindakan kompromi, daripada harus menanggung resiko.
Daniel menghadapi masalah yang berat dan penuh resiko sehubungan ibadatnya kepada Tuhan, namun hal itu tak menggoyahkan imannya. Alkitab mencatat Daniel tetap berdoa menghadap Yerusalem tiga kali sehari. Daniel memilih tetap taat kepada Allah. Mendapatkan ancaman yang dapat membahayakan keselamatan jiwanya tak membuat Daniel takut dan gentar, ia tetap beribadah kepada Tuhan sebagaimana yang biasa dilakukan. Para pejabat yang iri terhadap Daniel membuat peraturan baru berupa larangan: barangsiapa yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia, selain sebagai raja, ia akan dilemparkan ke gua singa. Mereka mendesak raja menegakkan undang-undang: Daniel ditangkap dan dimasukkan ke gua singa. Singa-singa itu tidak memangsa dan menerkam Daniel. Tuhan telah mengutus malaikat-malaikat-Nya untuk membungkam dan mengatupkan mulut singa-singa itu sehingga Daniel tetap hidup.
Taatlah hanya kepada Allah yang memiliki kehidupan sekalipun ada ancaman yang membahayakan kita. Allah akan menyertai umat-Nya yang taat kepadanya walaupun tetap menghadapi resiko karena ketaatannya. (RCM)
Refleksi : Taatlah hanya kepada Allah