Yehezkiel 6:1-14
“Aku akan mengacungkan tangan-Ku melawan mereka dan tanahnya, di mana saja mereka diam, akan Kubuat menjadi musnah dan sunyi sepi mulai dari padang gurun sampai ke Ribla dan mereka akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN.”
(Yehezkiel 6:14)
Bangsa Israel diingatkan akan ikatan perjanjian antara Allah dengan mereka. Sebagai bangsa yang terpilih, Israel menjadi umat yang sangat dikasihi Allah. Tetapi berkali-kali bangsa ini memberontak dan berpaling kepada ilah-ilah lain. Hal ini membuat Allah berpaling dari Israel dan murka. Melalui Yehezkiel Allah menyatakan murkanya dengan menghancurkan bukit-bukit pengorbanan yang ada di gunung-gunung, bukit-bukit, alur-alur sungai dan lembah-lembah (Yeh 6:3).
Setelah menghancurkan bukit-bukit pengorbanan, Allah menghukum bangsa Israel. Sebagian besar dari mereka akan terbunuh oleh pedang di medan perang, sebagian akan mati karena penyakit sampar dan kelaparan (Yeh 6:11). Allah melampiaskan kemarahan-Nya karena kejahatan bangsa Israel. Hukuman Allah yang dijatuhkan untuk mengingatkan bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang layak disembah.
Mungkin kita berpikir bangsa Israel ini adalah bangsa yang sangat keterlaluan, kasih Allah dibalas dengan pemberontakan, ketidaktaatan, ketidaksetiaan yang menimbulkan kecemburuan di hati Allah. Namun bukankan seringkali kita juga melakukan hal yang sama ? Meskipun kita tidak menyimpan patung-patung berhala dan menyembahnya, tetapi tidakkah kita juga sering mem-berhala-kan sesuatu yang membuat kita jauh dari Tuhan, apakah kita lebih memprioritaskan waktu kita untuk merespon panggilan Tuhan daripada menggunakan waktu yang sudah disediakan untuk kepentingan kita sendiri ? Muliakanlah Tuhan dalam kehidupan kita. (ADP)
Refleksi : Pergunakan kesempatan yang Tuhan sediakan dengan merespon panggilan-Nya dan taat kepada-Nya.