December6 , 2023

    Martin Luther Punya Sisi Gelap

    Related

    SIVITAS AKADEMIKA UNTUK PERDAMAIAN DUNIA

    Mikha 4: 6 - 13 “Dan engkau, hai Menara Kawanan...

    CAHAYA DI TENGAH KEGELAPAN: MERENUNG MASA DEPAN

    Mikha 4: 1 – 5 “Tetapi mereka masing-masing akan duduk...

    KESIAGAAN DALAM KEGELAPAN

    Markus 13: 24 – 37 “Apa yang Kukatakan kepada kamu,...

    HIDUP DALAM KEADILAN, INTEGRITAS, DAN KASIH ALLAH

    Mikha 2: 1 – 13 “Raja mereka akan berjalan terus...

    KEBANGKITAN, HARAPAN, DAN PERDAMAIAN

    Zakharia 14: 1 – 9 “Maka TUHAN akan menjadi Raja...

    Share

    Apa yang akan orang Kristen lakukan terhadap orang Yahudi, yang tertolak dan terkutuk ini? Oleh karena mereka tinggal di antara kita, kita tidak boleh bertoleransi atas perilaku mereka sekarang, sebab kita telah menyadari kebohongan, cercaan dan hujatan mereka…

    Dalam kacamata demokrasi masa kini, kalimat seperti di atas tentu tidak dibolehkan. Sebab ucapan seperti itu bukan hanya rasis, tapi juga merupakan ujaran kebencian yang berpotensi membahayakan satu komunitas.

    Tapi ucapan tersebut memang pernah dituliskan secara terbuka oleh seorang tokoh. Tidak tanggung, dia adalah pemimpin awal Reformasi Protestan, Martin Luther. Pada tahun 1543, Luther menulis sebuah traktat berjudul Von den Juden und ihren Lügen (Tentang Orang-orang Yahudi dan Kebohongan Mereka), yang berisi pandangan teologis dan sosial-politik terhadap orang Yahudi.

    Tulisan ini diakhiri dengan delapan nasehat bagi orang-orang Kristen. Secara keras Luther membenarkan orang Kristen membakar rumah ibadah dan sekolah-sekolah Yahudi, menyita dan menghancurkan rumah, menyita semua buku-buku doa dan tulisan Talmud, melarang para rabi Yahudi mengajar, serta melakukan sejumlah praktik diskriminasi lain terhadap orang Yahudi.

    Imbas tulisan ini adalah kebencian yang mengakar terhadap komunitas Yahudi di Jerman. Bahkan, ratusan tahun kemudian di era Hitler, pendapat-pendapat Luther ini tetap beredar dan dijadikan pendukung propaganda politik anti-semit NAZI.

    Meski sering digambarkan sebagai sosok yang tenang dan gigih, juga sebagai pribadi yang berkomitmen pada Alkitab, Luther ternyata punya kekurangan besar dalam pandangan sosial-politik. Sisi gelap ini begitu kentara, karena perbedaan teologis justru membuatnya memusuhi komunitas agama lain dengan begitu keras serta membenarkan diskriminasi. Hal yang tentu bertentangan dengan ajaran Kristus.

    Luther bisa jadi adalah produk dari zamannya yang membenarkan praktik diskriminasi dan penjajahan. Oleh karena itu, sosoknya tentu tak bebas dari kesalahan. Saat gereja-gereja Protestan merayakan reformasi, kita pun perlu terus menyadari bahwa upaya itu belum selesai. Di berbagai aspek gereja harus terus mereformasi diri demi sikap yang semakin baik, semakin meneladani Kristus.

     

     

    spot_img