December6 , 2023

    Nama Terpanjang di Alkitab

    Related

    SIVITAS AKADEMIKA UNTUK PERDAMAIAN DUNIA

    Mikha 4: 6 - 13 “Dan engkau, hai Menara Kawanan...

    CAHAYA DI TENGAH KEGELAPAN: MERENUNG MASA DEPAN

    Mikha 4: 1 – 5 “Tetapi mereka masing-masing akan duduk...

    KESIAGAAN DALAM KEGELAPAN

    Markus 13: 24 – 37 “Apa yang Kukatakan kepada kamu,...

    HIDUP DALAM KEADILAN, INTEGRITAS, DAN KASIH ALLAH

    Mikha 2: 1 – 13 “Raja mereka akan berjalan terus...

    KEBANGKITAN, HARAPAN, DAN PERDAMAIAN

    Zakharia 14: 1 – 9 “Maka TUHAN akan menjadi Raja...

    Share

    Siapa yang punya nama paling panjang di Alkitab? Jawabannya mungkin jarang diangkat. Tapi nama itu ada di Kitab Nabi Yesaya. Berbeda dengan kebanyakan nama tokoh Alkitab yang terdiri dari satu atau dua kata saja, nama ini terdiri dari empat kata.

    Kita mengetahui, nama Ibrani di Alkitab umumnya merupakan konstruk dari satu atau dua kata. Misalnya, nama Ishak dari kata, Yitshaq, yang berarti tertawa atau dia tertawa. Ada pula Yunus, Yonah, yang berarti merpati. Konstruk dua kata terlihat pada contoh nama Elia, yang merupakan konstruk dari El dan Yahweh, berarti “El ialah Yahweh.” Atau Abimelekh, yang merupakan konstruk dari av/abi dan melekh, sehingga berarti “bapaku adalah raja.

    Ada pula beberapa tokoh yang mempunyai nama lain, semisal Yakub disebut juga Israel, Simon disebut juga Petrus atau Kefas, atau Lewi yang disebut juga Matius. Ada pula seperti Paulus, yang mempunyai nama Ibrani Saul, Daniel yang mempunyai nama Babel Belsyazar, Hadasah yang mempunya nama Persia, Ester. Beberapa tokoh juga sering merujuk namanya dengan nama leluhurnya seperti Yosua bin Nun, Zakharia bin Berekhya bin Ido. Tetap saja, umumnya mereka hanya disebut dengan satu kata.

    Namun Alkitab mencatat nama Maher-Syalal Hash-Bas, putra kedua Nabi Yesaya. Di Yesaya 8, kita dapat melihat kisahnya, sehingga dia dinamai sepanjang itu.

    Masa itu ada di kisaran tahun 734 SM, Rezin, Raja Syiria (Aram) dan Pekah, Raja Samaria menyerbu dan mengepung kerajaan Yehuda. Alih-alih berharap pada Tuhan, Ahas, sang raja Yehuda, malah meminta pertolongan pada Raja Asyur. Sehingga Yehuda menjadi sekutu Asyur dan berhasil mengusir kedua kerajaan itu.

    Yesaya bernubuat bahwa Asyur akan menghancurkan Syiria, Samaria sekaligus Yehuda. Dalam situasi politis saat itu, ramalan itu tentu dianggap mustahil terjadi. Namun, Tuhan berfirman bahwa itu segera menjadi kenyataan. Tak tanggung-tanggung Yesaya menunjuk dua orang sebagai saksi Imam Uria dan Zakharia. Dua orang yang secara politis ada di pihak Raja Ahas. Jadi jika perkataan Yesaya terbukti, kesaksian mereka akan cukup kuat.

    Yesaya pun menuliskan kata Maher-Syalal Hash-Bas, serta menamai anaknya dengan kata yang sama. Secara harafiah kata itu kira-kira berarti cepat menjarah, segera merampok. Sebab sebelum anak itu bisa berbicara, Asyur dinubuatkan sudah menjarah dan merusak ketiga kerajaan tadi.

    Nubuatan itu memang akhirnya tergenapi. Nama Maher-Syalal Hash-Bas adalah contoh bagaimana Tuhan berdaulat atas peristiwa sejarah.

    spot_img