Yehezkiel 7:10-27
“Raja akan berkabung dan pemimpin akan diliputi kekagetan dan tangan seluruh penduduk negeri itu menjadi lemas ketakutan. Aku akan perbuat terhadap mereka selaras dengan tingkah lakunya dan Aku akan menghakimi mereka selaras dengan cara mereka menghakimi. Dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN. “ (Yehezkiel 7:27)
Kesabaran ada batasnya. Seringkali kita mendengar ungkapan tersebut. Mungkin kita juga pernah melihat beberapa kasus di sekitar kita, orangtua yang awalnya sangat sabar terhadap kenakalan-kenakalan anaknya tetapi kalau dilakukan terus-menerus dan sudah tidak bisa dinasehati pada akhirnya akan marah juga. Begitu juga dengan Allah terhadap umat yang dikasihi-Nya, yang membalas kasih sayang Tuhan dengan penghianatan dan perbuatan keji.
Yehezkiel adalah nabi yang hidup pada jaman pembuangan Babel. Melalui nabi Yehezkiel, Allah menyatakan bahwa Israel akan berakhir. Murka Allah terjadi dan mereka tidak bisa menghindarinya. Dahulu mereka sombong meninggalkan Allah dan berpaling kepada illah-illah lain. Mereka tidak lagi bergantung kepada Allah. Illah yang mereka sembah tidak dapat menyelamatkan mereka dari murka Allah. Mereka yang berada di luar kota akan mati karena pedang di medan perang, yang ada di dalam kota akan mati karena penyakit sampar dan kelaparan, dan kalau ada yang terluput akan menderita di gunung-gunung dan di lembah-lembah. Raja sebagai penguasa pun sudah tidak berdaya. (Yeh 7:27).
Penghakiman Allah sudah pasti akan datang. Kita tidak bisa menghindar, kekayaan yang kita miliki pun akan sia-sia, tidak bisa menyelamatkan kita seperti penghakiman dunia. Hari Tuhan akan datang, jangan sampai terlambat, hanya salib Kristus yang bisa menyelamatkan kita. (ADP)
Refleksi: Sudah siapkah kita mempertanggungjawabkan perbuatan kita pada hari Tuhan?