2 Korintus 1:12-19
“Karena Yesus Kristus, Anak Allah, yang telah kami beritakandi tengah-tengah kamu, yaitu olehku dan oleh Silwanus dan Timotius, bukanlah ” ya” dan “tidak”, tetapi sebaliknya didalam Dia hanya ada “ya” (2 Korintus 5:17).
Sesuatu yang telah direncanakan secara matang, kemudian mengalami perubahan, dapat menjadi sesuatu yang menjengkelkan. Perubahan waktu atau tempat dilakukannya pertemuan membuat orang menjadi kesal karena harus melakukan penyesuaian jadual yang telah direncanakan sebelumnya. Bukan hanya itu saja, perubahan akan menimbulkan ongkos yang terkadang tidak kecil nilainya. Namun demikian, perubahan tidak selalu dapat dihindarkan oleh karena terjadi peristiwa yang tidak diduga telah terjadi.
Paulus telah membangun hubungan dengan orang-orang percaya di Korintus yang dikuasai dengan ketulusan dan kemurnian dan kekuatan kasih karunia Allah (2 Kor. 1:13). Paulus telah merencanakan perjalanannya untuk mengunjungi jemaat Korintus, tetapi ada perubahan. Oleh karena itu Paulus mohon pengertian jemaat Korintus untuk memakluminya. Paulus telah menyatakan bahwa segala sesuatu telah dilakukan tidak serampangan dan menurut keinginannya sendiri, tetapi hanya pada Yesus ada “ya”.
Ternyata kehidupan dalam dunia itu tidak selalu pasti, namun sering terjadi perubahan. Tetapi perubahan itu tidak selalu merugikan hidup manusia, berkat pertolongan Tuhan, perubahan akan memberi manfaat bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu, dalam merencanakan segala sesuatu libatkanlah Tuhan agar segala yang direncanakan dan setiap peristiwa akan memberikan kebaikan bagaimana pun kejadian dan hasilnya. (WB)
Refleksi: Mari selalu melibatkan Tuhan dalam membuat segala perencanaan dan tindakan.